Kata “Corona” berasal dari bahasa Latin yang artinya “crown”
atau mahkota. Ini sesuai dengan bentuk Coronavirus itu sendiri yang kalau
dilihat dengan mikroskop nampak seperti mahkota. Bentuk mahkota ini ditandai
oleh adanya “Protein S” yang berupa sepatu, sehingga dinamakan “spike protein”,
yang tersebar disekeliling permukaan virus. “Protein S” inilah yang berperan
penting dalam proses infeksi virus terhadap manusia.
Selain
menginfeksi manusia, Coronavirus juga menginfeksi binatang seperti babi,
anjing, kucing, tikus, kelinci, sapi, dan ayam. Pada binatang-binatang ini, infeksi virus ini umumnya
juga menyebabkan gejala gangguan pernapasan (pneumonia) seperti halnya pada
manusia.

Gambar Coronavirus
Coronavirus adalah virus yang berbentuk bulat dan berdiameter
sekitar 100-120 nm. Karena itu, pencegahan infeksi Coronavirus akan efektif
bila menggunakan masker yang berpori-pori lebih kecil dari 100 nm.
Virus ini pertama kali diisolasi pada tahun 1965, dari cairan
hidung seorang anak yang menampakan gejala pilek (common cold), yang biasanya
disebabkan oleh infeksi Rhinovirus atau virus Influenza. Dan kenyataannya,
memang sulit sekali membedakan antara gejala infeksi Rhinovirus, virus
Influenza dan Coronavirus.
Gejala dari Coronavirus :
- Demam diatas 38 derajat celsius atau ada riwayat demam
- Batuk
- Pneumonia berdasarkan gejala klinis atau gambaran radiologis yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan bahkan di ICU
- Seseorang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ringan sampai berat yang memiliki riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi atau kasus probable infeksi MERS-CoV dalam waktu 14 hari sebelum sakit.
Cara penularan :
Melalui udara, seperti bersin dan batuk dari penderita SARS ke orang yang ada di dekatnya.
Melalui udara, seperti bersin dan batuk dari penderita SARS ke orang yang ada di dekatnya.
Cara
pencegahan agar tidak terkena Coronavirus adalah:
- Selalu jalankan pola hidup sehat.
- Menjaga kebersihan perorangan.
- Rajin Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Bila tangan tidak tampak kelihatan kotor, gunakan antiseptik.
- Bila diperlukan gunakan masker bila Anda sedang dalam kondisi tidak fit, memiliki penyakit kronik dan berada di kerumunan orang.
- Mematuhi praktek – praktek pengamanan makanan seperti menghindari daging yang tidak dimasak atau penyediaan makanan dengan kondisi sanitasi yang baik serta mencuci buah dan sayuran dengan benar.
- Menghindari kontak yang tidak perlu dengan hewan diternakkan, hewan peliharaan dan hewan liar.
5 hal
penting tentang Coronavirus :
1.
Virus korona telah menyebar hingga Makkah
dan Madinah
Selain tadinya hanya Jeddah (yang merupakan
kota transit jamaah Umroh), kini juga dilaporkan kasus serupa di Makkah dan
Medinah yang merupakan kota utama ibadah Umroh. Untuk Indonesia ini tentu jadi
amat penting karena semua adalah kota yang dikunjungi jamaah Umroh Indonesia.
2. Kasus
penularan virus semakin banyak diterima petugas kesehatan
Kasus penularan pada petugas kesehatan di RS
terus terjadi dari pasien yang dirawat. Dalam hal ini tentu perlu pengamatan
penting tentang pola penularan antar manusia, yang jadi dasar utama terjadinya
Pandemi tingkat dunia.
3. Ada
jemaah umrah asal Turki terkena virus korona
Sudah
dilaporkan kasus pada jamaah Umroh (WN Turki) yang baru datang dari Arab Saudi
terkena virus korona. Sebelumnya sebagian besar kasus hanya pada masyarakat
umum warga setempat, atau pengunjung yang bukan jamaah Umrah.
4. Di
Asia Tenggara, virus Korona telah ada di Malaysia dan Filiphina
Untuk
Asia Tenggara, selain kasus di Malaysia maka dilaporkan juga ada kasus di
Filipina yang sedang dalam pengawasan, artinya kasus di Asia Tenggara bertambah.
Negara lain yang baru-baru ini juga melaporkan adalah Yunani, Yordania, Prancis
(yang bahkan melaporkan adana kemungkinan transmisi penularan antar manusia ke
manusia (limited human to human transmission). Dengan makin banyaknya negara
maka kewaspadaan kemungkinan terjadinya Pandemi di dunia menjadi penting dan
menjadi perhatian WHO.
5. Peningkatan
kasus di Uni Emirat Arab
Ada
peningkatan bermakna kasus di United Arab Emirate (UAE). Seperti diketahui
bahwa di UAE dan Arab Saudi banyak WNI yang bekerja yang tentu harus
diwaspadai.
Sebelumnya,
berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga 23 April 2014,
terdapat 254 kasus, 93 kematian akibat virus korona. Sedangkan wilayah yang
terjangkit meliputi Yordania, Kuwait, Oman, Qatar, Saudi Arabia, Uni Emirat
Arab, Prancis, Jerman, Itali, Inggris, Tunisia, Filipina, dan Malaysia.
0 komentar:
Posting Komentar