Pages

Subscribe:

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Selasa, 29 April 2014

(Tugas 3) Apa itu Coronavirus?



Kata “Corona” berasal dari bahasa Latin yang artinya “crown” atau mahkota. Ini sesuai dengan bentuk Coronavirus itu sendiri yang kalau dilihat dengan mikroskop nampak seperti mahkota. Bentuk mahkota ini ditandai oleh adanya “Protein S” yang berupa sepatu, sehingga dinamakan “spike protein”, yang tersebar disekeliling permukaan virus. “Protein S” inilah yang berperan penting dalam proses infeksi virus terhadap manusia.
Selain menginfeksi manusia, Coronavirus juga menginfeksi binatang seperti babi, anjing, kucing, tikus, kelinci, sapi, dan ayam. Pada binatang-binatang ini, infeksi virus ini umumnya juga menyebabkan gejala gangguan pernapasan (pneumonia) seperti halnya pada manusia. 

                                      
             Gambar Coronavirus
Coronavirus adalah virus yang berbentuk bulat dan berdiameter sekitar 100-120 nm. Karena itu, pencegahan infeksi Coronavirus akan efektif bila menggunakan masker yang berpori-pori lebih kecil dari 100 nm. 
Virus ini pertama kali diisolasi pada tahun 1965, dari cairan hidung seorang anak yang menampakan gejala pilek (common cold), yang biasanya disebabkan oleh infeksi Rhinovirus atau virus Influenza. Dan kenyataannya, memang sulit sekali membedakan antara gejala infeksi Rhinovirus, virus Influenza dan Coronavirus.
Gejala dari Coronavirus :
  • Demam diatas 38 derajat celsius atau ada riwayat demam 
  • Batuk
  • Pneumonia berdasarkan gejala klinis atau gambaran radiologis yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan bahkan di ICU 
  • Seseorang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ringan sampai berat yang memiliki riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi atau kasus probable infeksi MERS-CoV dalam waktu 14 hari sebelum sakit.
Cara penularan :
Melalui udara, seperti bersin dan batuk dari penderita SARS ke orang yang ada di dekatnya.

Cara pencegahan agar tidak terkena Coronavirus adalah:
  • Selalu jalankan pola hidup sehat.
  • Menjaga kebersihan perorangan. 
  • Rajin Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Bila tangan tidak tampak kelihatan kotor, gunakan antiseptik. 
  • Bila diperlukan gunakan masker bila Anda sedang dalam kondisi tidak fit, memiliki penyakit kronik dan berada di kerumunan orang. 
  • Mematuhi praktek – praktek pengamanan makanan seperti menghindari daging yang tidak dimasak atau penyediaan makanan dengan kondisi sanitasi yang baik serta mencuci buah dan sayuran dengan benar.
  •  Menghindari kontak yang tidak perlu dengan hewan diternakkan, hewan peliharaan dan hewan liar.
5 hal penting tentang Coronavirus :
1.      Virus korona telah menyebar hingga Makkah dan Madinah
Selain tadinya hanya Jeddah (yang merupakan kota transit jamaah Umroh), kini juga dilaporkan kasus serupa di Makkah dan Medinah yang merupakan kota utama ibadah Umroh. Untuk Indonesia ini tentu jadi amat penting karena semua adalah kota yang dikunjungi jamaah Umroh Indonesia.
2.      Kasus penularan virus semakin banyak diterima petugas kesehatan
Kasus penularan pada petugas kesehatan di RS terus terjadi‎ dari pasien yang dirawat. Dalam hal ini tentu perlu pengamatan penting tentang pola penularan antar manusia, yang jadi dasar utama terjadinya Pandemi tingkat dunia.
3.      Ada jemaah umrah asal Turki terkena virus korona
Sudah dilaporkan kasus pada jamaah Umroh (WN Turki) yang baru datang dari Arab Saudi terkena virus korona. Sebelumnya sebagian besar kasus hanya pada masyarakat umum warga setempat, atau pengunjung yang bukan jamaah Umrah.
4.      ‎Di Asia Tenggara, virus Korona telah ada di Malaysia dan Filiphina
Untuk Asia Tenggara, selain kasus di Malaysia maka dilaporkan juga ada kasus di Filipina yang sedang dalam pengawasan, artinya kasus di Asia Tenggara bertambah. Negara lain yang baru-baru ini juga melaporkan adalah Yunani, Yordania, Prancis (yang bahkan melaporkan adana kemungkinan transmisi penularan antar manusia ke manusia (limited human to human transmission). Dengan makin banyaknya negara maka kewaspadaan kemungkinan terjadinya Pandemi di dunia menjadi penting dan menjadi perhatian WHO.
5.      Peningkatan kasus di Uni Emirat Arab
Ada peningkatan bermakna kasus di United Arab Emirate (UAE). Seperti diketahui bahwa di UAE dan Arab Saudi ‎banyak WNI yang bekerja yang tentu harus diwaspadai.
Sebelumnya, berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga 23 April 2014, terdapat 254 kasus, 93 kematian akibat virus korona. Sedangkan wilayah yang terjangkit meliputi Yordania, Kuwait, Oman, Qatar, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Prancis, Jerman, Itali, Inggris, Tunisia, Filipina, dan Malaysia.

0 komentar:

Posting Komentar